Sekatan sawit: M'sia, Indonesia kaji tindakan bersama

Tuesday, November 14, 2017

Sekatan sawit: M'sia, Indonesia kaji tindakan bersama

Sekatan sawit: M'sia, Indonesia kaji tindakan bersama

MANILA: Malaysia dan Indonesia mengambil pandangan serius mengenai diskriminasi pembatasan ekspor kelapa sawit

Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak mengatakan bahwa dia dan Presiden Joko Widodo mengangkat isu tersebut pada KTT ASEAN-EU, yang dihadiri oleh Presiden Uni Eropa Donald Tusk "Saya menekankan bahwa tindakan diskriminasi ini akan berdampak buruk pada industri kelapa sawit, yang mempengaruhi sumber pendapatan dan kesejahteraan lebih dari 600.000 petani kecil di Malaysia dan 17,5 juta di Indonesia," katanya pada sebuah konferensi pers.

Najib mengatakan bahwa dia mengatakan kepada Tusk bahwa masalahnya sangat serius dan pemimpin Uni Eropa mengatakan akan menangani masalah ini secara pribadi.

Ditanyakan apakah Kedua negara akan merespons jika EU tetap berkeras, Najib mengatakan akan membicarakan masalah ini dengan Jokowi selama dua tahun perundingan kedua negara di Kuching pada 22 November.

" Jika kita bertindak sendiri, efeknya tidak banyak. Tapi jika mengambil tindakan gabungan, itu akan memiliki efek positif karena Malaysia dan Indonesia menyumbang 82 persen minyak sawit dunia. "

Secara keseluruhan, Malaysia dan Indonesia menyumbang lebih dari RM57 miliar produksi minyak

Pada bulan April, Parlemen Eropa mengeluarkan sebuah resolusi yang hanya membutuhkan minyak sawit lestari untuk diimpor ke pasar UE setelah tahun 2020.

Resolusi tersebut menggarisbawahi perlunya sertifikasi tunggal pasar ekspor kelapa sawit ke Eropa yang perlu diproduksi secara berkelanjutan tanpa melibatkan kegiatan penebangan dan resolusi tersebut juga memberi label pada skema sertifikasi yang ada sebagai tidak sesuai dengan standar dan standar internasional.- BERNAMA



sumber: bharian

0 comments:

Post a Comment