Penumpang dakwa bas laju sebelum keluar asap, api

Monday, October 23, 2017

Penumpang dakwa bas laju sebelum keluar asap, api


Pabrik bus penumpang Rafizah, 22, yang juga warga negara Indonesia, mengatakan sebagian besar pekerja pabrik di dalam bus tinggal di asrama yang disediakan oleh majikan mereka Simpang Ampat, Sungai Bakap, dekat di sini dan saat mereka dalam perjalanan ke pabrik Sony di Perai.

"Saya tidak tidur dan saat dalam perjalanan bus dipercepat ... beberapa penumpang melihat asap dari bagian mesin dan kami terus memberi tahu sopir bus namun dia masih mengemudikan bus lebih cepat "

" Saat asap tumbuh dan ada api yang keluar dari mesin, saya terus menjerit pada pengemudi dan dia berhenti di sisi kiri jalan sebelum tiba-tiba bus kami ambruk dari belakang, "katanya kepada Bernama. ketika dia ditemukan di Rumah Sakit Seberang Jaya (HSJ) di sini hari ini.

Dia adalah satu-satunya orang yang bekerja di Malaysia yang mengatakan bahwa situasinya pingsan dan bus mereka didorong ke jalan dan kemudian beberapa penumpang keluar dari arus bus. Invasi yang sangat kuat Rafizah yang duduk di tengah juga terdampar ke depan sehingga banyak penumpang di dalam bus menjerit dan menangis ketakutan. [1945] 9002]

Sementara itu, salah satu korban kecelakaan tersebut, Wirda, 36, mengatakan bahwa adik laki-lakinya, Rosa, 19, yang baru bekerja enam bulan di Penang, terluka parah di kepala, punggung dan kaki. [1945999]

yang tinggal di Penang selama enam tahun terakhir dan menikah dengan masyarakat setempat, mengatakan bahwa dia langsung pergi ke Rumah Sakit Seberang Jaya untuk mengetahui kecelakaan dari adik laki-lakinya. [196]

"Tapi sampai pukul 11.30 pagi ini saya belum bisa bertemu dan tahu. Kondisi Rosa adalah bahwa rumah sakit memberi tahu dia bahwa dia masih dirawat di gawat darurat. Perwakilan pabrik meminta kami untuk tenang dan saya harap dia (Rosa) tidak serius dan bisa pulih.

"Sebelum ini saya juga memiliki beberapa pesan kepada Rosa untuk tidak tidur saat berada di dalam sebuah bus pabrik karena takut kecelakaan dan tidak dapat melakukan apapun," kata Wirda.

Salah satu kakak laki-laki dari kecelakaan tersebut, Aziah, 29, juga warga negara Indonesia, mengatakan sampai saat ini dia belum mengetahui nasib adik laki-lakinya Faridah, 20, yang terlibat dalam insiden tersebut.

"Saya telah meminta temannya yang telah menerima perawatan namun mereka mengatakan kepada saya untuk tidak mengetahui kondisi Faridah karena tidak melihat keadaan darurat." Selama insiden tersebut saya bekerja di pabrik Perai dan langsung pergi ke rumah sakit untuk mencari tahu apa yang telah terjadi, "katanya. - BERNAMA



sumber: utusan

0 comments:

Post a Comment