Nor Shakirah Ishak, 40, mengatakan, tapi apa sebagian besar hidupnya adalah rekan dekatnya, Noriah Kasa, 40, tewas dalam insiden tersebut, namun tidak dibuang seperti korban lain.
"Saya sedang tidur (di dalam bus) sebelum ada desakan keras dan sopir bus memerintahkan kami semua untuk segera turun dari bus melalui pintu belakang," katanya kepada wartawan di Rumah Sakit Seberang Jaya di sini.
Nor Shakirah, yang bekerja di sebuah pabrik di Bayan Lepas, mengatakan bahwa insiden pada pukul 6 pagi terlalu cepat ketika bus sedang dalam perjalanan dari Parit Buntar ke tempat kerja, tiba-tiba memecahkan sebuah bus pekerja pabrik di depannya.
]"Bus kami tidak terlalu cepat tapi bus di depan rusak dan berhenti di pinggir jalan ... mungkin karena bus depan tidak menyala lampu menyebabkan sopir bus kami memperhatikan adanya bus," katanya yang hanya sedikit terluka di wajah dan kakinya, Orang yang tidak bisa tidak merasa sedih, mengatakan bahwa teman almarhumnya adalah sahabatnya sejak dia bekerja di pabrik tersebut tujuh tahun yang lalu.
[1945909]
"Seringkali dia lebih memilih duduk di samping supir tapi kali ini dia tiba-tiba duduk di depan saya," katanya, menambahkan bahwa selama kejadian tersebut, ada sekitar 20 pekerja pabrik yang juga naik bus.
Korban lain dari bus yang sama, Nur Hidayah Sulaiman, 37, mengatakan bahwa sebagian besar penumpang tertidur dan tiba-tiba terdengar suara keras sebelum mereka berteriak tanpa rasa takut karena busnya terbalik.
"Saya sedang duduk di belakang ... setelah memecah bagian belakang bus di sebelah kiri jalan raya, bus bergetar dan berkeliaran di depan jalan yang benar, ada penumpang yang ditumpahkan di dalam bus. [1945999]
Saat hangus dan semua berteriak karena takut dan cemas, begitu turun dari bus, saya melihat banyak mayat dan korban luka-luka, "katanya.
Ia bekerja di pabrik selama 10 tahun terakhir hanya luka-luka dan memar di tangan, kepala dan tubuhnya dan dirawat sebagai pasien rawat jalan di Rumah Sakit Seberang Jaya.-BERNAMA
sumber: utusan
0 comments:
Post a Comment